18 February 2011

Kenapa Hanya Bahagia Di Awal Pernikahan???


Menjalani tahun-tahun awal pernikahan, Anda mungkin merasakan bahwa kehidupan setelah menikah tidaklah seindah bayangan. Sosok pasangan hidup yang dahulu terlihat begitu sempurna dan membuat Anda selalu ingin bersamanya, kini tingkahnya begitu menyebalkan sehingga saling bertengkar sering kali terjadi. Pertengkaran terjadi hanya karena masalah-masalah sepele. Bagaimana caranya agar pertengkaran yang tidak perlu dapat dihindari? Bagaimana menjalankan kehidupan pernikahan di tahun-tahun pertama?

Kehidupan pernikahan memang berbeda saat Anda masih berpacaran. Saat menikah, Anda lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman hidup Anda. Tanggung jawab yang bertambah, tugas-tugas rumah tangga yang harus dilakukan membuat kini Anda tidak hanya bersenang-senang bersama pasangan. Berbeda dengan saat Anda masih berpacaran yang kemungkinan waktu yang Anda habiskan berdua dilakukan dalam situasi yang menyenangkan seperti makan di restoran bersama, nonton bioskop, jalan-jalan di mal atau berkunjung ke tempat rekreasi.

Agar tercipta kedamaian dan kebahagiaan dalam keluarga, Anda harus belajar agar memiliki keahlian-keahlian khusus setelah menikah. Berikut ini beberapa keahlian baru yang wajib Anda miliki setelah menikah.

Keahlian Berkomunikasi

Dua orang yang menikah memiliki latar belakang yang berbeda. Puluhan tahun telah dilalui dengan didikan dan kebiasaan dari masing-masing keluarga yang tidak sama. Kebiasaan atau cara melakukan suatu pekerjaan yang menurut Anda tidak benar masih terbawa oleh pasangan setelah menikah.

Karena merasa kesal, Anda mungkin langsung mengomel dengan nada yang ketus. Kemudian, pasangan Anda yang merasa tidak bersalah, langsung membalas dengan omelan juga. Akhirnya, saling mengomel terjadi dan membuat Anda merasa tidak bahagia dengan pernikahan Anda. Reaksi lainnya adalah Anda diam seribu bahsa, bersungut-sungut dan menyimpan kekesalan dalam hati. Ini juga mengakibatkan hubungan menjadi dingin.

Pemecahan dari masalah ini adalah perlunya komunikasi yang baik. Hal-hal yang mengganjal sebaiknya dibicarakan dengan pasangan agar tidak menumpuk. Namun, tentu saja harus dilakukan komunikasi dengan cara yang baik. Sebaiknya, masalah tidak dibicarakan saat suasana hati masih kesal. Pilihlah waktu yang tepat untuk berbicara, misalnya tidak saat pasangan baru pulang kerja dan dalam keadaan letih.

Berkomunikasi juga mencakup mendengarkan. Maka, sewaktu membicarakan masalah, Anda wajib memberikan waktu bagi pasangan untuk mengutarakan perasaan maupun pendapatnya. Kemudian, Anda dapat menjelaskan kepada pasangan mengapa Anda melakukan tindakan tertentu yang mungkin membuatnya tidak senang.

Keahlian Bersikap Toleran

Karena perbedaan latar belakang, gaya bicara, kebiasaan atau tindakan pasangan baru dapat menjadi masalah. Suami mungkin biasa bicara apa adanya, sedangkan istri mudah tersinggung dengan kata-kata suami yang polos.

Untuk masalah seperti ini, Anda harus bertenggang rasa atau mengembangkan sikap toleransi. Bentuk nyata dari bersikap toleransi adalah Anda mau membuat perubahan walaupun menurut Anda perbuatan tersebut tidaklah salah. Kini, Anda harus lebih berhati-hati dalam berbicara atau Anda juga belajar berpikir positif terhadap pasangan agar tidak mudah tersinggung.

Keahlian Menjalankan Tugas dan Peran Anda Sekarang

Pasangan baru menikah awalnya tidak biasa dengan peran barunya kini. Suami mungkin masih senang bermain game online, olahraga atau suka berkumpul dengan teman-teman. Istri mungkin belum bisa memainkan peranannya untuk bangun lebih pagi, menyiapkan makanan, mencuci, menyetrika atau tugas-tugas rumah tangga lainnya. Hal-hal seperti ini dapat memicu terjadinya pertengkaran.

Setelah menikah, Anda harus belajar untuk menjalankan peran Anda kini. Memang tidak mudah untuk menghentikan atau mengurangi kegiatan yang kita sukai. Tidak mudah pula untuk melakukan pekerjaan yang tidak kita sukai. Tetapi, itulah tugas baru yang harus dijalankan karena peran kalian sebagai suami dan istri. Hal-hal tersebut memang harus dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah.

Anda telah mengetahui bahwa setelah menikah lebih banyak tanggung jawab yang harus dipikul. Tetapi, dengan membicarakan dan bekerja sama dengan baik, Anda akan merasakan bahwa tanggung jawab tersebut tidaklah membebani dan ada banyak kebahagiaan dengan bersama-sama melakukannya.

Keahlian Memaafkan

Ini salah satu keahlian penting dalam hidup rumah tangga. Sadarilah bahwa pasangan hidup bukanlah manusia sempurna sehingga akan sangat berpeluang berbuat salah baik disengaja tau tidak. Keahlian ini biasanya juga akan menular ke pasangan Anda. Jika Anda sering memaafkan tindakan yang tidak Anda sukai, pasangan Anda cenderung akan melakukan hal yang sama. Dengan berusaha memberi maaf, kehidupan keluarga akan damai dan bahagia.

Sebagai pasangan baru, Anda harus terus belajar mengembangkan keahlian-keahlian ini dalam kehidupan pernikahan. Awalnya mungkin terasa sangat sulit melakukannya. Tetapi, dengan terus belajar, keahlian tersebut akan dapat dimiliki dan akan terasa menyenangkan saat melakukannya. Anda juga tidak akan menyesali mengapa Anda menikah dengannya tetapi Anda akan menyesal mengapa tidak lebih cepat memutuskan menikah dengannya.

0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan komentar untuk menyempurnakan artikel ini,

Listen to the Qur'an: